Kamis, 17 Juli 2014

BAHASA INDONESIA KELAS 7

Menulis Buku Harian

Kompetensi


Menulis Buku Harian
Indikator :
  1. Mampu menuliskan pengalaman, pemikiran, dan perasaan pada buku harian dengan memperhatikan cara pengungkapan dan tidak lupa mencantumkan waktu penulisan.
  2. Mampu menuliskan dengan bahasa ekspresif

Materi

Pembukaan


Menulis buku harian

Pengertian Buku Harian:Setiap orang dalam kehidupan ini pasti mengalami berbagai pengalaman. Ada yang menarik, menjengkelkan, mengecewakan, bahkan membuat putus asa. Semua pengalaman tersebut dapat saja diungkapkan/dicurahkan kepada orang lain. Apakah itu teman, orang tua, guru, atau siapa saja. Jika tidak ada seseorang yang dapat mencurahkan pengalaman, bisa juga perasaan, pemikiran, bahkan hasil perenungan, kita bisa menuliskannya pada buku harian.
Jika menganggap menulis buku harian adalah sesuatu yang bodoh dan membuang-buang waktu adalah salah besar. Betapa banyak orang yang menulis buku harian bisa menjadi terkenal. Seprti: Buku Harian Seorang Demonstran yang ditulis oleh Soe Hok Gie, belum lama ini difilmkan, dan filmnya cukup menarik perhatian kaum muda. Begitu juga, dengan Buku Harian Anne Frank yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia
 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku harian artinya buku tulis yang berisi catatan kegiatan yang harus dilakukan dari kejadian yang dialaminya setiap hari. Buku harian bisa merupakan buku catatan pribadi yang berisi catatan kejadian atau pengalaman seseorang yang dialami setiap hari.
Buku harian ada bermacam-macam. Ada yang bertanggal yang biasanya disebut agenda dan tidak bertanggal biasa disebut diary. Kata diary merupakan istilah bahasa Inggris untuk buku harian.
Model-model menulis Buku Harian

Model-model menulis buku harian berdasarkan cara pengungkapannya dapat dibedakan atas:
a. 
berdasarkan hasil pemikiran
b. berdasarkan hasil perenungan atau perasaan
c. berdasarkan hasil pengalaman.
a. Berdasarkan Hasil Pemikiran
Biasanya orang menggunakan teknik ini jika ia ingin menuliskan sesuatu yang terpikirkan pada saat itu. Pikiran ataupun gambaran tentang sesuatu peristiwa,orang, tempat, waktu, bahkan mimpi pun dapat diungkapkannya. Hal-hal yang sulit dilupakan yang merupakan penggalan dari perjalanan hidup seseorang. Para penulis buku harian biasanya senang menggunakan teknik ini. Mengapa? Karena teknik ini dapat menggambarkan semua peristiwa yang dipikirkan penulisnya. 
Contoh:
Aku hampir saja yakin bahwa pemerintah memperhatikan rakyatnya. Buktinya kini ada dana BOS yang dapat meringankan beban kedua orang tuaku membiayai sekolahku. Mungkin memang pemerintah mulai memikirkan rakyatnya

b. Berdasarkan Hasil Perenungan
Pada model ini penulis dapat menuangkan hasil perenungan dirinya atas suatu kejadian/peristiwa yang dialaminya baik yang menyenangkan, menjengkelkan, mengecewakan, ataupun menyakitkan hati yang dapat mengubah sifat atau karakter diri. Berdasarkan hasil perenungannya penulis dapat mengambil hikmah dari semua kejadian yang telah dialaminya. Misalnya jika penulis adalah seorang yang boros maka ia akan merenungkannya sehingga ia tidaklah boros lagi.

Seperti contoh yang ditulis Anton berikut ini.

Sepertinya aku ini termasuk orang yang boros. Bayangkan! Baru saja mami memberi uang ke aku
Aku sudah habiskan itu semua. Ya, Allah berilah petunjuk-Mu 
c. Berdasarkan Hasil Pengalaman
Pengalaman merupakan sesuatu hal yang sangat pribadi. Pengalaman akan sangat menarik bila dituliskan dengan sajian yang menarik. Tentunya kita harus mengingat kejadian apa yang kita alami dan sangat berkesan.

Perhatikan contoh berikut:
Wah, senangnya aku bisa ikut pemilihan 
gadis sampul versi SMP-ku. Coba bayangkan dari 50 peserta, aku bisa masuk final dan berada di peringkat kedua. Cuma hari ini aku sedih sebabnya doiku sakit jadi nggak bisa datang deh
Bentuk-bentuk Buku Harian
Bentuk-bentuk Buku Harian Berdasarkan Bentuk Karangan Dilihat dari bentuknya buku harian dapat
dibedakan atas:
   a. 
Agenda
   b. Uraian
   c. Puisi
a. Agenda
Agenda merupakan buku catatan harian yang sudah dicetak hari, tanggal, bulan, dan tahunnya. Penulis menuliskan kegiatan atau jadwal kegiatannya pada kolom yang tersedia, sehingga panjang tulisannya terbatas (sesuai dengan tempat yang tersedia). Dengan demikian, penulis menuliskan catatannya secara singkat, padat, dan jelas.
Contoh : Sabtu, 4 Februari 2006    Pukul 11.00    Rapat OSIS
                                                  Pukul 14.00    Penyusunan Proposal Pensi.
b. Uraian
Penulisan buku harian berbentuk uraian, maksudnya adalah penulisan dengan mengambil format prosa, biasanya berupa narasi. Penulis dapat dengan bebas menuangkan ide-ide, perasaan, pengalamannya
Seperti contoh yang ditulis Anita berikut ini:
Hari ini 
bener-bener beteGimana nggak? Ulangan aja ada 3: Fisika, Mat, juga BI.
c. Puisi
Penulisan buku harian berbentuk puisi, biasanya penulis ingin mengungkapkan perasaan/ emosi yang membelenggu dirinya secara lepas. Setelah dituliskan, penulis akan merasa lega dan lepas dari beban yang membelenggunya
Seperti contoh yang dituliskan oleh Anwar berikut ini.
Oh…andai kubisa
Andai kuraih
Semua angan yang ada
Betapa bahagia…
Tata cara Menulis Buku Harian
  1. Catatlah pada buku diary yang tersedia, jika tidak ada.
      
  2.  Pada buku tebal agar dapat dipakai dalam jangka waktu lama.
     
  3. Gunakan tinta permanen agar tidak mudah luntur, dianjurkan menggunakan pulpen.
     
  4. Cantumkan tanggal dan hari penulisan buku harian.
     
  5. Usahakan tidak banyak menggunakan singkatan agar kita mudah memahami isi catatan harian kita.
  6. Tulislah kejadian dengan segera untuk mengingatnya.
      
  7. Tulislah catatan harian kita dengan jujur sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
  8. Jika ada guntingan koran/majalah yang berhubungan dengan prestasi kita jangan lupa tempelkan pada buku harian kita
Manfaat Harian
a. Teman untuk Mencurahkan Hati (Curhat)
Seringkalai kita sulit untuk mengungkapkan perasaan kita kepada orang lain karena bisa saja apa yang kita utarakan, teman atau orang lain tersebut tidak bisa menyimpan rahasia kita. Sepertinya sulit mencari orang yang benar-benar dapat kita percayai.
Buku harian dapat kita jadikan teman atau tempat untuk mencurahkan hati/perasaan kita, istilah sekarang Curhat. Mengapa tidak? Bila kita sudah mencurahkan segala isi hati kita, maka kita akan
 merasa lega.
b. Bahan Biografi
Buku harian dapat menjadi bahan biografi dan membagi pengalaman bagi orang yang membacanya. Buku harian yang bisa menjadi monumental misalnya: Catatan Harian Seorang Demonstran: Soe Hok Gie, bahkan difilmkan. Begitu pula dengan Buku Harian Anne Frank.
c. Bahan Cerita
Di masa sekarang ini banyak remaja yang mengangkat buku hariannya menjadi novel. Ada beberapa yang sudah difilmkan, misalnya: Eiffel I’m in Love.
c. Sebagai Evaluasi Diri/Cermin Diri
Buku harian yang kita tulis dapat sebagai bahan untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan. Dengan mengevaluasi diri, maka dapat menjadi cermin bagi diri kita untuk memperbaiki prilaku/perbuatan kita yang salah/ menyimpang. Dengan demikian, kita akan menjadi orang yang lebih baik di masa yang akan datang


Menggunakan bahasa ekspresif


Perbedaan bahasa ekspresif dan nonekspresi
Bahasa ekspresif merupakan bahasa yang berisi curahan perasaan. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang memiliki kata kerja menyatakan makna batin (ekspresif). Sedangkan kata ekspresif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna ‘tepat (mampu) memberikan/mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan’. Abdul Chaer menyatakan bahwa kata kerja yang menyatakan perasaan batin digunakan di dalam kalimat yang subjeknya berperan sebagai orang yang mengalami (Chaer: 1994, h. 129)

Contoh:
Wah, betapa bahagianya aku saat kumeraih juara pertama mendongeng antarsiswa SMP se-Jabotabek
.
Bahasa yang nonekspresif

Contoh:
Aku memenangkan juara pertama lomba mendongeng se-Jabotabek
Teknik Mengubah Buku Harian menjadi cerita
   a. Berilah tanda pada catatan harian kita yang merupakan peristiwa penting dalam kehidupan kita
   b. Rangkailah peristiwa-peristiwa tersebut secara kronologis
   c. Kembangkan setiap peristiwa dengan imajinasi


sumber : http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komennya, Ya ..??